Tuesday 4 December 2007

Please Read, verry Important..!!

Do You Know About These All Things???

1. BEKAS BOTOL AQUA

Mungkin sebagian dari kita mempunyai kebiasaan memakai dan memakai ulang
botol plastik (Aqua, VIT, etc) dan menaruhnya di mobil atau di kantor.
Kebiasaan ini tidak baik, karena bahan plastic botol
(disebut juga sebagai polyethylene terephthalate or PET) yang dipakai
di botol2 ini mengandung zat2 karsinogen (atau DEHA). Botol ini aman untuk
dipakai 1-2 kali saja, jika anda ingin memakainya lebih lama, tidak boleh
lebih dari seminggu, dan harus ditaruh ditempat yang jauh dari matahari.
Kebiasaan mencuci ulang dapat membuat lapisan plastik rusak dan zat
karsinogen itu bisa masuk ke air yang kita minum. Lebih baik membeli botol
air yang memang untuk dipakai ber-ulang2, jangan memakai botol plastik.

2. PENGGEMAR SATE

Kalau Anda makan sate, jangan lupa makan timun setelahnya. Karena ketika
kita makan sate sebetulnya ikut juga karbon dari hasil pembakaran arang
yang dapat menyebabkan kanker. Untuk itu kita punya
obatnya yaitu timun yang disarankan untuk dimakan setelah makan sate.
Karena sate mempunyai zat Karsinogen (penyebab kanker) tetapi timun
ternyata punya anti Karsinogen. Jadi jangan lupa makan timun setelah
makan
sate.

3. UDANG DAN VITAMIN C

Jangan makan udang setelah Anda makan Vitamin C. Karena ini akan
menyebabkan keracunan dari racun Arsenik (As) yang merupakan proses reaksi
dari Udang dan Vitamin C di dalam tubuh dan berakibat
keracunan yang fatal dalam hitungan jam.

4. MI INSTAN

Untuk para penggemar mi instan, pastikan Anda punya selang waktu paling
tidak 3 (tiga) hari setelah Anda mengkonsumsi mi instan, jika Anda akan
mengkonsumsinya lagi, dari informasi kedokteran, ternyata
terdapat lilin yang melapisi mi instan. Itu sebabnya mengapa mi instan
tidak lengket satu sama lainnya ketika dimasak. Konsumsi mie
instan setiap hari akan meningkatkan kemungkinan seseorang terjangkiti kanker.
Seseorang, karena begitu sibuknya dalam berkarir tidak punya waktu lagi untuk memasak,
sehingga diputuskannya untuk mengkonsumsi mi instan setiap hari.
Akhirnya dia menderita kanker.
Dokternya mengatakan bahwa hal ini disebabkan karena adanya lilin dalam mi
instan tersebut. Dokter tersebut mengatakan bahwa tubuh kita
memerlukan waktu lebih dari 2 (dua) hari untuk membersihkan lilin tersebut.

5. BAHAYA DIBALIK KEMASAN MAKANAN

Kemasan makanan merupakan bagian dari makanan yang sehari-hari kita
konsumsi. Bagi sebagian besar orang, kemasan makanan hanya sekadar bungkus
makanan dan cenderung dianggap sebagai "pelindung" makanan. Sebetulnya tidak
tepat begitu, tergantung jenis bahan kemasan. Sebaikn! ya mulai sekarang Anda
cermat memilik kemasan makanan. Kemasan pada makanan mempunyai fungsi
kesehatan, pengawetan, kemudahan, penyeragaman, promosi, dan informasi. Ada begitu banyak bahan yang digunakan sebagai pengemas primer pada makanan, yaitu kemasan yang
bersentuhan langsung dengan makanan.

Tetapi tidak semua bahan ini aman bagi makanan yang dikemasnya.
Inilah ranking teratas bahan kemasan makanan yang perlu Anda waspadai.

A. Kertas.
Beberapa kertas kemasan dan non-kemasan (kertas koran dan majalah)yang
sering digunakan untuk membungkus makanan, terdeteksi mengandung timbal
(Pb) melebihi batas yang ditentukan. Di dalam tubuh manusia, timbal masuk melalui saluran pernapasan atau pencernaan
menuju sistem peredaran darah dan kemudian menyebar ke berbagaijaringan
lain, seperti: ginjal, hati, otak, saraf dan tulang. Keracunan timbal pada
orang dewasa ditandai dengan gejala 3 P, yaitu pallor (pucat), pain (sakit)
! & paralysis (kelumpuhan) . Keracunan yang terjadipun bisa bersifat kronis dan
akut. Untuk terhindar dari makanan yang terkontaminasi logam berat timbal,
memang susah-susah gampang. Banyak makanan jajanan seperti pisang
goreng, tahu goreng dan tempe goreng yang dibungkus dengan Koran karena
pengetahuan yang kurang dari si penjual, padahal bahan yang panas dan berlemak
mempermudah berpindahnya timbale makanan tsb.
Sebagai usaha pencegahan, taruhlah makanan jajanan tersebut di atas piring.

B.Styrofoam

Bahan pengemas styrofoam atau polystyrene telah menjadi salah satu pilihan
yang paling populer dalam bisnis pangan. Tetapi, riset terkini membuktikan
bahwa styrofoam diragukan keamanannya. Styrofoam
yang dibuat dari kopolimer styren ini menjadi pilihan bisnis pangan karena
mampu mencegah kebocoran dan tetap mempertahankan bentuknya saat dipegang.
Selain itu, bahan tersebut juga mampu
mempertahankan panas dan dingin ! tetapi tetap nyaman dipegang,
mempertahankan kesegaran dan keutuhan bahan yang dikemas, biaya murah, lebih
aman, serta ringan. Pada Juli 2001, Divisi Keamanan Pangan Pemerintah Jepang
mengungkapkan bahwa residu styrofoam dalam makanan sangat berbahaya. Residu
itu dapat menyebabkan endocrine disrupter (EDC), yaitu suatu penyakit yang
terjadi akibat adanya gangguan pada system endokrinologi dan reproduksi
manusia akibat bahan kimia karsinogen dalam makanan.

No comments:

Copyrighted by Irfan ( BiNus University ) ™ All Rights Reserved. 2007